Neza goesmart
Pada diskusi tentang kurikulum tahun 1984, yang mana kurikulum tersebut memberi terobosan tentang kejuruan dalam SLTA/SMA. Salah satu bentuk satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian.
SMK Bisa..!
Kata yang tidak asing lagi di telinga kita, yakni slogan yang diusung oleh SMK, karena akhir-akhir ini SMK sedang naik daun dengan pemberitaan media yang sangat mencengangkan kawan.. Selain itu SMK juga menjanjikan lulusan yang siap untuk kerja, dengan hard skill yang tidak diragukan lagi. Bahkan di Solo ada mobil rakitan anak SMK yang dipakai sebagai mobil dinas wali kota Solo. Maka dari itu, semakin banyak saja varian jurusan masing-masing dari otak atik mesin sampai otak atik obat pun ada, hal itu disusul juga dengan animo lulusan SMP/MTs entah karena keinginan sendiri atau karena kehendak orangtua yang ingin segera melihat anaknya segera mendapat pekerjaan.
Tujuan Pendidikan SMK:
- Menyiapkan siswa agar memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika.
- Menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi.
- Menyiapkan siswa agar menjadi tenaga kerja yang terampil produktif untuk dapat mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
- Memberikan peluang masa depan lebih baik, jika tidak b isa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kehadiran SMK sebagai pencetak tenaga ahli menengah di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang jurusan yang di selenggarakan di sekolah yang khusus mengejarkan satu bidang keahlian secara spesialis ini, berbagai macam jurusan di kelompokan menurut kebutuhan industri yang membutuhkan tenaga menengah spesial atau ahli dalam bidang tertentu, hal ini juga mampu memberikan siswa peluang yang lebih banyak untuk mendalami bidang ilmu tertentu dengan maksimal.
Tidak diragukan lagi dengan praktik 70-80% dan teori hanya sekitar 20-30% lulusan SMK sudah memiliki bekal yang lebih dari cukup untuk menjadi pegawai industri. Industri makin senang karena 20-30% teori dan 70-80% praktik membuat lulusan SMK menjadi seorang pekerja kelas dengan sedikit hayalan atau cita-cita yang ditanamkan pada dirinya.. Memang sih.. banyak juga lulusan SMK yang berhasil, namun tidak sedikit juga lulusan SMK yang terpaksa menggagalkan impiannya untuk langsung bekerja dengan melanjutkan studi ke jenjang yeng lebih tinggi ... karena memang untuk masuk Akpol dan Akmil ini tidak menerima lulusan SMK.
Namun dengan sistem pendidikan yang sperti ini, kuliah mahal, lulusan SMA tidak dibekali hard skill... SMK adalah solusi yang sangat jitu untuk negeri ini. Jika pendidikan itu murah maka lulusan SMK yang sekarang bekerja keras di industri akan bisa kuliah dan digaji dengan upah yang lebih layak.
Saya sangat berharap ketidakmungkinan tersebut bisa di ingkar menjadi mungkin. Walaupun memang menurut saya pembuatan SMK hanyalah cara untuk mencetak sekrup, sekrup kapitalisme... namun saya sepakat dengan melihat realita yang ada.
Posting Komentar
Terimakasih telah beratisipasi atas blog kami, kami akan terus memberikan yang terbaik untuk pembaca lainnya